Rabu, 04 Januari 2012

  • Jefry Oding Rantung heheheh tapi yang pasti aktivis yang yang tidak pernah mencairkan uang daerah juga yang tidak terima gaji buta dari pemkab,meski tk tahu apa kontribusinya utk daerah......Yang pasti Korupsi selayaknya dihilangkan dari bumi Mitra,juga kalau perlu org2 yang turut menikmatinya seharusnya diberantas......karena mereka dengan mengusung organisasi yang hanya utk bisa menikmati uang APBD melalui proposal2.....atau masuk keluar didinas2 SKPD hehheeheh
    22 Desember 2011 pukul 21:42 · · 3
  • Sony Pondalos hehehe....Sonya, Tuama, Oding....sebelumya minta maaf klu di antara kita ada perbedaan pemahaman intelektual.. bagini tamang2,, setiap warga negara yg ada dalam bingkai NKRI ini di berikan hak dan kebebasan utk menentukan pilihan dan berafiliasi pada siapapun..termasuk menentukan sikap politiknya..kan bagitu..hehe.
    qt kwa cuma teringat ketika perjuangan reformasi wkt itu masih pengekor kasiang...hahaha dimana mahasiswa yg hanya memiliki modal semangat & idealisme beserta para aktivis murni, bergerak untuk membasmi semua personil pelaku penyakit bangsa ini yg telah membeku.. dgn semboyan perang terhadap KKN dan tidak pandang bulu..mo siapapun dia..mo presiden sekalipun wkt itu.
    Jujur tamang2 qt skrg nimau ja mangaku aktivis krn pa qt pe diri sandiri melekat makna dri kata afiliasi itu... minta maaf klu so salah ne...pleaze.!
    22 Desember 2011 pukul 23:35 ·
  • Sony Pondalos tamang2 bale di topik jo kwa ne....
    22 Desember 2011 pukul 23:44 ·
  • Jefry Oding Rantung dalam memperjuangkan sesuatu yg diyakini benar,biarlah waktu yg akan menjwbnya . . . soal kta aktivis kata dasrnya aktive bisa juga dikatakn aktive lakukan manuver for spy tetap dapa gaji dari pemkab,meski nintau apa yg dia dakarja?juga aktive selalu bwah2 map ke dinas2 dgn alasan sbgai bayaran apa yg dia tekuni,pdhl nda' tau ada berguna apa dia mo digaji...hehehehe
    staff bupati juga itu bisa disebut aktivis,krena nda' mungkin mo bilg PNS meski salalu menuntut spy kase gaji trus,hehehehehe
    22 Desember 2011 pukul 23:57 melalui seluler · · 1
  • Sony Pondalos hahahaha.....kurang mangarti qt ding...
    aktivis anti korupsi itu tdk pandang bulu, tdk tebang pilih apalagi pilih2 baru tebang...itulah aktivis sesunggunya...
    23 Desember 2011 pukul 1:04 ·
  • Jery Kindangen Rupa jo Sonya blg, pd akhirnya memang para aktivis ada pilihan. Pilihan itu tantu kepada tokoh yg satu visi. Seperti aktivis di Jkt saat reformasi Budiman Sudjatmiko, Lustrilanang, Maruarar Sirait, dll akhirnya berafiliasi ke Megawati, bukan ke T2 ehh maksudnya Soeharto. Lain.lg dgn Soekarno, Moh Hatta, Sam Ratulangi, dll awalnya menjadi aktivis yg menentang kemapanan, puas dibuang dan dipenjara diberbagai tempat. Oding, Angli, Fitri dan Rudi baru jadi TERSANGKA PENCEMARAN NAMA BAIK BUPATI, belum apa2. Nanti J Mokolensang bantu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar