Senin, 21 Mei 2012

ROH KUDUS

<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a22ad6b1&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=471&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a22ad6b1' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ac22031e&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1319&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=ac22031e' border='0' alt='' /></a>
Artikel

Agama

Mengupas Roh Kudus???


OPINI | 30 November 2010 | 01:04 Dibaca: 499   Komentar: 56   3 dari 3 Kompasianer menilai Bermanfaat

Penulis pernah membaca suatu artikel entah dimana yang berjudul “Kupas Tuntas Soal Roh Allah/Kudus dalam Alkitab”. Sungguh suatu judul yang terlihat ponggah dan bombastis. Mengapa ? Bukankah manusia dikaruniai talenta untuk berpikir dan bernalar, tentunya bisa mengupas segala sesuatu dengan tuntas. Pemikiran yang naif. Tidak mungkin satu, dua ataupun sekelompok cendekiawan pandir dapat mengupas apa itu Roh Kudus.
Penulis tergoda untuk menilai tulisan dengan judul diatas dengan istilah “bagai katak ingin memeluk bulan, suatu ungkapan tentang kebodohan yang mengira mampu menjabarkan hal yang yang lebih besar dari dirinya.
Kehadiran Roh Kudus adalah hal yang penting dalam iman Kekristenan dan telah ditegaskan dalam Perjanjian Lama (PL)  dan Perjanjian Baru (PB).  Keduanya menjelaskan interaksi Roh Kudus dengan manusia. Roh Kudus selaku pribadi Allah yang kekal tetap ada dan terus bekerja sebelum dan sesudah hari Pentakosta. Keberadaan Roh Kudus tetap dilihat sebagai pribadi yang tidak mungkin dipisahkan dengan Allah Bapa dalam Tritunggal.
Pengakuan Roh Kudus sebagai kesatuan dengan Allah selalu ditegaskan dengan kalimat yang biasa digunakan untuk membuka dan menutup  doa “Atas nama Bapa,  Putra, dan Roh Kudus”. Kalimat ini merupakan pengakuan bahwa doa yang dipanjatkan adalah didalam Allah Tritunggal. Suatu kepastian yang tidak bisa digugat dengan konsep pemikiran apapun.
Dalam konteks liturgi gereja Katolik, dalam ibadah setiap minggu selalu menegaskan Pengakuan Iman Rasuli yang diawali dengan “Aku percaya akan Roh Kudus …… “. Apakah pengakuan ini bisa digugat dan dipertanyakan ? TIDAK. Apalagi kalau penggugat hanya berbekal sedikit permainan bahasa pelajaran sekolah dasar seperti “Ini Budi……”.
Mungkin ada yang berpendapat kedua paragraf diatas berisi doktrin gereja yang dangkal, disuruh ucapkan, lalu diucapkan biar tidak dituduh kuper. Boleh saja ada pihak luar yang berpendapat demikian, tetapi kehadiran Roh Kudus sebagai kesatuan dengan Allah Tritunggal adalah MUTLAK dalam kehidupan iman pengikut Kristus.
Kita lihat pendapat iman Kekristenan tentang Roh Kudus:
“Tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah” (1 Kor 2:11). Suatu pernyataan tentang kesatuan antara Roh Allah dengan Allah Tritunggal.
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. (Yohanes 14:15-17).
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14: 25 - 26)
Yohanes 14:15-17 merupakan penegasan dari Yesus Kristus sendiri tentang kehadiran Roh Kudus sebagai kesatuan dengan Allah Tritunggal dalam kehidupan pengikut Yesus Kristus. Jika ada pembaca yang tergelitik untuk menggugat kata “seorang” yang ditulis dalam ayat ini, seakan-akan merupakan sesosok wujud manusia, apalagi kalau diklaim sebagai nabi yang terakhir, lupakan saja, baca ayat tersebut dalam kesatuan “seorang Penolong” yang merupakan gaya bahasa personifikasi, bukan bahasa pelajaran SD, terhadap Roh Kudus yang merupakan kesatuan dengan Allah Tritunggal.
Jika berminat lebih jauh merasakan kehadiran Roh Kudus yang merupakan kesatuan dengan Allah Tritunggal, bisa melalui hal-hal berikut:
  • Air - melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara Pembaptisan. “Dibaptis dalam satu Roh”, kita juga “diberi minum dari satu Roh” (1 Kor. 12:13). Jadi Roh dalam pribadi-Nya adalah air yang menghidupkan, yang mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34; 1 Yoh. 5:8) dan yang memberi kita kehidupan abadi. (Bdk. Yoh. 4:10-14; 7:38; Kel. 17:1-6; Yes. 55:1; Zakh. 14:8; 1 Kor 10:4; Why. 21:6; 22:17)
  • Urapan - salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia menjadi sinonim dengan-Nya. (Bdk. 1 Yoh. 2:20-27; 2 Kor 1:21) Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tanda sakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan “Khrismation” dalam Gereja-gereja Timur. Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus kembali ke urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan: Urapan Yesus. “Khristos” (terjemahan dari perkataan Ibrani “Mesias”) berarti yang “diurapi dengan Roh Allah”.
  • Api - melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam “lidah-lidah seperti api” Roh Kudus turun alas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).
  • Awan dan sinar - Roh turun alas Perawan Maria dan “menaunginya”, supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus (Luk. 1:35). Di atas gunung transfigurasi Ia datang dalam awan, “yang menaungi” Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan “satu suara kedengaran dari dalam awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia” (Luk 9:34-35).
  • Meterai - Meterai adalah sebuah lambang, yang erat berkaitan dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh “Bapa dengan meterai-Nya” (Yoh. 6:27; bdk. 2 Kor 1:22; Ef 1:13; 4:3) dan di dalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Karena gambaran meterai (bahasa Yunani “sphragis”) menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan, Penguatan, dan Tahbisan, maka ia dipakai dalam beberapa tradisi teologis untuk mengungkapkan “karakter”, yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.
  • Jari - “Dengan jari Allah” Yesus mengusir setan (Luk. 11:20). Sementara perintah Allah ditulis dengan “jari Allah” atas loh-loh batu (Kel. 31:18), “surat Kristus” yang ditulis oleh para Rasul, “ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia” (Kel. 31:18; 2 Kor. 3:3).
  • Merpati - Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya.
Semua hal tersebut diatas merupakan manifestasi terhadap kehadiran kuasa Roh Kudus dalam hidup iman Kekristenan. Tidak ada kepalsuan dan pemutarbalikan fakta. Roh Kudus hadir dan hanya hadir didalam orang-orang yang mau menerimaNya. The choice is yours.
Ingin kupas lagi tentang Roh Kudus? Walaupun tidak mungkin tuntas, mari lihat dalam perspektif pekerjaan apa saja yang telah dilakukan Roh Kudus dalam kesatuan dengan Allah Tritunggal.
PEKERJAAN ROH KUDUS DALAM PERJANJIAN LAMA.
1. Penciptaan Alam Semesta.
Alkitab mencatat langit dan bumi diciptakan oleh Allah, dan pada saat penciptaan tersebut Roh Kudus ikut berperan serta (Kejadian 1:1-2).
Roh Kudus mengadakan penataan untuk menjadikan segala sesuatu harmonis (Ayub 26:13; Yesaya 40:12, 13), dan Ia juga memberikan kehidupan (Mazmur 33:6; 104:30).
2. Memelihara Kehidupan.
Kejadian 1:1-3 menyatakan pada saat Allah menciptakan dan mengadakan penataan langit dan bumi, Roh Kudus ikut berperan aktif.
Roh Kudus dihubungkan baik dengan ciptaan maupun dengan pemeliharaan selanjutnya oleh Allah (Yesaya 40:12,13). Bagian-bagian lain yang berkenaan dengan Roh Kudus juga menggunakan istilah yang menunjukkan nafas Allah (Ayub 26:13; 33:4; Mazmur 33:6).
Roh Kudus senantiasa memberikan tuntunan seperti diyakini oleh penulis Kitab Mazmur (Mazmur 143:10), bahwa seseorang mendapatkan kekuatan dan berhasil dalam melaksanakan tanggung jawabnya karena Roh Kuduslah yang menolongnya untuk mencapai tujuan (Bilangan 11:16, 17 ).
3. Memberikan Karunia Tertentu
Ketika Musa membangun Kemah Pertemuan, ia memilih orang-orang yang oleh Roh Kudus telah dikaruniai keahlian, pengertian dan pengetahuan untuk membuat segala perlengkapannya (Keluaran 31:3; 28:3).
Roh Kudus memberikan keterampilan dan wibawa untuk melaksanakan tugas kepemimpinan (Bilangan 11:16,17). Roh Kudus juga memberikan kemampuan kepada seseorang untuk mengolah strategi guna mengalahkan musuh dalam peperangan (Hakim-hakim 3:10).
4. Memberikan Moralitas Yang Benar.
Roh Kudus tidak dapat mentolerir segala bentuk kenajisan atau dosa yang dilakukan seseorang, karena hakekat Roh Kudus sendiri adalah kudus (Kejadian 6:1-8).
Roh Kudus akan menghardik dan memberikan hukuman kepada segala macam bentuk pelanggaran terhadap firman Allah. Roh Kudus juga mendidik serta memberikan bimbingan terhadap umat Allah bagaimana seharusnya hidup didalam ketaatan kepada Tuhan (Yesaya 11:5; Yehezkiel 36:27; Nehemia 9:20).
5. Memberikan Ilham Kepada Para Nabi.
Pada saat menyampaikan berita untuk umat Allah para nabi menerima materi berita melalui Roh Kudus, dan bukan hasil rekayasa dari dirinya sendiri (Yesaya 42:1).
Raja Daud meyakini apa yang dikatakan melalui mulutnya datang melalui pewahyuan Roh Kudus (2 Samuel 23:2).
Nabi Yoel juga meyakini serta menubuatkan bahwa firman Allah akan datang dijaman yang kemudian, diberikan dengan cara melalui mimpi, penglihatan dan nubuatan yang diilhami Roh Kudus (Yoel 2:28, 29).
Tulisan para nabi yang diilhamkan Roh Kudus diakui oleh Yesus dan juga para Rasul baik dengan penggenapan nubuatannya (Matius 22:42,43; Kisah Para Rasul 2:15-28) maupun sebagai dasar pengajaran (Kisah Para Rasul 28:25-29).
6. Menubuatkan Kedatangan Mesias (Yesus Kristus).
Roh Kudus menyampaikan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang, tentang kedatangan Mesias melalui nubuatan yang disampaikan para nabi (Yesaya 61:1, 2).
Misi kedatangan Mesias ke dunia memberikan keselamatan serta kesejahteraan umat manusia yang terbelenggu dan diperbudak dosa (Yesaya 11:1-10).
Tugas Kemesiasan yang disampaikan para nabi melalui nubuatan dalam ilham Roh Kudus sebenarnya yang dimaksud adalah Yesus Kristus sendiri. Nabi Maleakhi menubuatkan kedatangan Mesias terlebih dahulu akan diawali kedatangan Nabi Elia dalam rangka merintis jalan mempersiapkan kehadiran Mesias (Maleakhi 4:5,6).
7. Memberikan Kemampuan Luar Biasa
Dalam Hakim-hakim 14:6 Simson dengan mudah mencabik-cabik seekor singa tanpa melukai tangannya sedikitpun, dan juga beberapa tindakan spektakuler lainnya.
Kebijaksanaan Raja Salomo merupakan contoh yang sangat tepat (I Raja-Raja 3: 1-28)
Daniel memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hal akal budi dan hikmat, dan pada jamannya di tengah-tengah bangsa kafir ia dikenal penuh roh para dewa yang kudus (Daniel 4:8; 5:10-12).
Mikha menyatakan Roh Kudus dapat memberikan kekuatan, dan tentu saja bukanlah kekuatan yang biasa-biasa (Mikha 3:8).
PEKERJAAN ROH KUDUS DALAM PERJANJIAN BARU.
1. Melakukan Pemulihan.
Roh Kudus berperan mengadakan pembaruan status orang percaya di hadapan Allah dari yang dulunya sebagai budak dosa telah diadopsi sebagai anak Allah (Yohanes 1:12; Titus 3:5; Roma 8:15).
Kelahiran baru berhubungan dengan perubahan status yang sebelumnya ditempatkan sebagai pendosa menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Perubahan status seseorang dapat terjadi karena ia telah mengalami kemerdekaan, dan oleh karya Roh Kudus kehidupannya dipulihkan menjadi serupa dengan gambar-Nya (Roma 8:2; 2 Korintus 3:17, 18; 2 Tesalonika 2:13).
2. Memberikan Bimbingan.
Kehadiran Allah ditengah-tengah umat-Nya dinyatakan dalam pekerjaan Roh Kudus yang memberikan bimbingan kepada orang percaya. Roh Kudus memberikan hikmat kepada seseorang agar dapat memahami sesuatu yang tidak mungkin dipahami melalui akal pikiran biasa (1 Korintus 2:13).
Dalam 1 Yohanes 2:27 ditegaskan betapa pentingnya urapan atau pencerahan yang diberikan oleh Roh Kudus untuk mengerti firman Allah.
Roh Kudus juga mampu membimbing seseorang bagaimana seharusnya menyampaikan argumentasi mengenai kebenaran (Lukas 12:12; Yohanes 16:13,14; Markus 13:11).
3. Memberi Karunia Pelayanan.
Setiap orang yang dipanggil dan ditetapkan dalam pelayanan dilengkapi oleh Roh Kudus dengan karunia sesuai kebutuhan dalam rangka pembangunan tubuh Kristus (Roma 12:6-8; 1 Korintus 12:7-11).
Karunia yang diterima oleh seseorang bukanlah diperuntukkan bagi kepentingan dirinya sendiri, melainkan untuk kepentingan perluasan Kerajaan Allah (Band. dengan Kisah Para Rasul 1:8).
4. Membawa Hidup Dalam Kekudusan.
Rasul Paulus menghubungkan hidup dalam Roh yang terjadi dalam diri seseorang dengan kemampuan yang diterima dari Roh untuk mematikan perbuatan-perbuatan daging (Roma 8:9-13).
Paulus menjelaskan kepada jemaat di Galatia tentang hidup oleh Roh dengan ditandai tidak hidup menurut keinginan daging. Perbuatan daging yang dimaksudkan adalah percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya (Galatia 5:11-21).
5. Mengilhami Penulisan Kitab Suci.
Dari penjelasan Yesus Kristus tentang Roh Kudus (Yohanes 14:26 dan 16:13), bahwa Roh Kudus-lah yang akan mengajar apa yang difirmankan Yesus kepada para murid.
Rasul Petrus dan Rasul Paulus mempercayai otoritas Roh Kudus dalam memberikan pengilhaman untuk terwujudnya penulisan Alkitab (2 Petrus 1:21; 2 Timotius 3:16).
Para Rasul menyatakan bahwa mereka telah menerima Roh ini (Kisah 2:4; 9:17; 1 Korintus 2:10-12; 7:40; Yakobus 4:5; 1 Yohanes 3:24; Yudas 19)
dan bahwa mereka berbicara karena dipengaruhi oleh Roh serta atas nama Roh itu (Kisah 2:4; 4:8, 31; 13:9; 1 Korintus 2:13; 14:37; Galatia 1:1, 12; 1 Tesalonika 2:13; 4:2, 8; 1 Petrus 1:12; 1 Yohanes 5:10-11; Wahyu 21:5; 22:6, 18-19).
Jadi dapat dikatakan bahwa Tuhan Yesus sendiri menjamin pengilhaman Perjajian Baru.
6. Menindaklanjuti Karya Penebusan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus menegaskan bahwa kehadiran Roh Kudus bertujuan menindaklanjuti karya penebusan terhadap orang berdosa yang telah dikerjakan-Nya dengan cara menginsafkan dan menjelaskan kebenaran akan adanya penghakiman di akhir jaman (Yohanes 16:7, 8).
Roh Kudus juga disebut Roh Kristus (1 Ptr. 1:11) menandakan eratnya hubungan antara Roh Kudus dengan Yesus Kristus sebagai kesatuan dalam Allah Tritunggal.
Sebelum naik ke sorga Yesus Kristus menyampaikan tentang Roh Kudus yang akan memberikan dinamika pengabaran Injil (Kisah Para Rasul 1:8).
7. Memberi Kuasa.
Tuhan Yesus mengakui Roh Kudus-lah yang memberi-Nya kuasa mengusir setan. (Matius 12:28).
Rasul Paulus juga mengakui dalam menyusun strategi pengabaran Injil ia mempergunakan cara mendemontrasikan kuasa di dalam kekuatan Roh Kudus (1 Korintus 2:4)
Rasul Paulus mempergunakan otoritas Roh Kudus untuk menghardik tukang sihir, dan menjadikannya buta dalam beberapa hari (Kisah Para Rasul 13:9-12; 1 Yohanes 4:4).
Demikianlah sekelumit penjelasan tentang kehadiran Roh Kudus dalam kesatuan dengan Allah Tritunggal dalam kehidupan iman pengikut Yesus Kristus. Ini hanya sedikit yang mampu penulis sajikan dalam penjelasan, jelas tidak mampu melontarkan kalimat jumawa tentang mengupas tuntas Roh Kudus seperti dalam tulisan “Kupas Tuntas Soal Roh Allah/Kudus dalam Alkitab” yang disajikan secara instan dan dangkal.
Jika penulis tidak salah mengerti, ada sedikit kemiripan referensi dalam tulisan tersebut diatas dengan istilah “Roh Kudus” juga dikenali di dalam Islam tetapi dengan makna yang berbeda. Di dalam Islam, “Roh Kudus” (dalam Islam disebut “Ruhul Kudus”) merujuk kepada malaikat Jibril yang membawa wahyu Allah untuk disampaikan kepada para nabi. Pada dasarnya hanya dalam kapasitas “pesuruh” saja jika dilakukan personifikasi. Sangat berbeda jauh pemahamannya dengan Roh Kudus dalam iman Kekristenan.
Sungguh penulis memahami bahwa tidak mungkin menjelaskan Roh Kudus dalam kapasitas sebagai manusia biasa dan terbatas dalam beberapa halaman, tetapi setidaknya mencoba membagi pengertian tentang Roh Kudus dalam iman Kristen. Semoga bermanfaat.
*Disarikan dari berbagai sumber resmi.
Share  
KOMENTAR BERDASARKAN :
  • 30 November 2010 01:58:56
    bahkan, Roh Kudus menolong manusia itu bagaimana seharusnya berdoa
    Suka
  • 30 November 2010 09:05:57
    Betul pak Andi. Saya yakin pak Andi juga bisa “melihat” hal itu.
    Suka
  • 30 November 2010 09:58:36
    iya pak Kwee……maka doa bukan sebuah mekanisme kaku, bukan lagi “jimat”, tapi merupakan bentuk komunikasi dengan Allah.
    Suka
  • 30 November 2010 11:43:07
    koq jd pak Kwee ya? hahaha..
    maksudku pak Alex
    Suka
  • 30 November 2010 11:52:03
    Ayo, ada hubungan (mesra) apa ma pak Kwee?
    Suka
  • 30 November 2010 11:53:49
    hohohhoho
    Suka
  • 30 November 2010 02:35:07
    Saya mencob memahaminya mas Alex.
    Apa bisa dikatakan bahwa Roh Kudus itu sebagai mediasi antara Allah dengan Yesus? Artinya Allah pada diriNya sendiri tdk mungkin terjangkau, tapi dengan Roh KudusNya Dia bisa hadir dan bekerja dalam diri Yesus. Bisakah dipahami bgt mas Alex?
    Suka
  • 30 November 2010 08:59:39
    kalo pendapat saya yah mas
    Tuhan Allah maha Suci dan sempurna.
    Manusia tak sempurna dan berdosa.
    Roh Kudus itu manifestasi Allah agar manusia bisa berkomunikasi dengan Allah.
    Suka
  • 30 November 2010 09:02:35
    Mas Eri, Roh Kudus adalah kesatuan dengan Allah. Menurut pemahaman saya, bukan mediasi antara Allah dengan Yesus. Jika ingin melihat secara duniawi, maka Roh Kudus adalah Roh yang “bekerja” dalam diri manusia. Lihat definisi pekerjaanNya dalam tulisan utama.
    Untuk menghindari perdebatan antara monotheis dan polytheis, jangan melihat bahwa Tuhannya iman Kristen ada tiga. Keesaan Tuhan diakui. Saya lebih melihat Trinitas sebagai kepribadian Allah dalam pengertian untuk manusia.
    Saya melihat Allah itu multidimensional, tidak dibatasi ruang dan waktu. Mas Eri dan saya “ada” kalau ada fisiknya, daging dan tulangnya, juga tidak bisa hadir didua tempat sekaligus. Tetapi saya percaya Allah itu hadir disemua tempat sekaligus, tidak “lari sana sini” ketika diminta kehadiranNya.
    Roh Kudus adalah satu kepribadian Allah yang menyertai setiap orang yang percaya. Mungkin kehadiranNya terasa ketika sholat, berdoa, bernyayi memuji Tuhan, semedi, bertapa, bekerja, berkorban dalam tugas, menolong korban Merapi, bersama teman, dalam keluarga, membesarkan anak, menggapai cita-cita………
    Saya percaya akan kehadiran Roh Kudus, jika individu tsb.mau terima.
    Mungkin ada yang mengenal Roh Kudus dengan sebutan lain, sekali lagi masalah bahasa dan keyakinan.
    Saya “melihat” atau merasakan Roh Kudus dalam perjalanan hidup. Mungkin setiap orang juga punya kesempatan itu, terserah interpretasi masing-masing.
    Roh Kudus juga hadir untuk melanjutkan karya penebusan Yesus.
    He..he.. sulit bagi saya untuk menjelaskan Roh Kudus. Mungkin ilustrasi musik bisa bantu sedikit.
    Menurut pengertian saya, manusia selalu terbatas dengan fisik dan pengungkapan dalam bahasa. Coba ungkapan satu lagu yang kita dengar dengan kalimat, pasti panjang. Coba mainkan lagu tersebut dengan piano misalnya, kalau dari awal, mungkin butuh minimal 4 tahun untuk kuasai. Jangan lagu Balonku ya, kita lihat lebih rumit dikit, musik klasik yang paling sederhana dari Beethoven misalnya.
    Bagi orang awam, musik itu menggugah emosi; bagi pemain piano, musik itu emosi dan “jiwa”; bagi orang buta, musik itu “mata”, bagi orang tuli, musik itu “tidak ada”; bagi murid sekolah musik, itu pelajaran; bagi pemain band, musik itu nafkah; bagi toko CD, musik itu barang dagangan. Musik itu ada dimana-mana dan “bekerja” dalam orang yang mau terima. Analogi sederhana, semoga bisa bantu.
    Saya bukan sedang ceramah atau “dakwah”, hanya sharing apa yang saya lihat dan rasakan. Mungkin orang lain punya gagasan brilian lain. Tetapi bagi saya kehadiran Roh Kudus sebagai kesatuan dengan Allah sudah final.
    Semoga kata-kata saya cukup, karena memang saya tidak ada latar belakang teologia. Hanya pengetahuan praktis.
    Salam
    Suka
  • 30 November 2010 09:16:53
    Mas Nicho punya satu lagi definisi tentang Roh Kudus, multidimensional bukan ?
    Suka
Tulis Tanggapan Anda
Guest User

<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=afab7256&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=345&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=afab7256' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a40e8a5a&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=639&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a40e8a5a' border='0' alt='' /></a>

Subscribe and Follow Kompasiana: